Media Pembelajaran IPA Berbasis Augmented Reality dan Barang Bekas - Kelas Virtualku

Breaking

Friday, March 09, 2018

Media Pembelajaran IPA Berbasis Augmented Reality dan Barang Bekas

Salam Edukasi,
Pendidikan mempunyai peranan dalam mengembangkan keterampilan dan watak sehingga tercipta peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. Peningkatan kualitas manusia Indonesia ke arah manusia yang lebih baik telah menjadi tujuan nasional pendidikan. Dalam dunia abad 21 sekarang ini, seyogianya pendidikan mampu memfasilitasi keterampilan yang menjadi kecenderungan dalam perubahan abad 21. Sebagai pendidik yang menyediakan anak untuk era abad 21, maka haruslah mampu menjawab tantangan demi terciptanya tujuan pembelajaran, yaitu memberikan fasilitas peserta didik untuk menjadi pembelajar yang mandiri, pembelajar aktif yang mencari sumber belajar seluas-luasnya, pembelajar yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, dan sekaligus pembelajar yang mampu menciptakan lingkungan belajarnya sendiri.

Dalam pembelajaran IPA materi Tata Surya, umumnya guru membelajarkan materi melalui penggunaan alat peraga seperti pada gambar.


Bahkan lebih banyak pula yang membelajarkan materi tata surya hanya dengan bermodalkan gambar seperti di bawah ini:


Kali ini saya akan membagikan kepada bapak ibu guru sebuah pembelajaran yang memanfaatkan barang bekas (ramah lingkungan) melalui penggunaan aplikasi Augmented Reality.

AR (Augmented Reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. (Sumber Wikipedia).


Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat AR sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.

Cara kerja Augmented Reality berdasarkan deteksi citra digunakan yaitu marker. Kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, kamera akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.

Dalam implementasinya ruang lingkup aplikasi Augmented Reality (AR) dapat meliputi dunia hiburan, pendidikan, seni, navigasi, visualisasi, manufaktur, kesehatan dan militer. Pemanfaatan teknologi Augmented Reality sudah mulai banyak dikembangkan untuk dunia pendidikan sebagai alat bantu pembelajaran. Sebagai contoh pemanfaatan teknologi Augmented Reality digunakan untuk mempelajari anatomi. Di dalamnya seorang pelajar dapat mempelajari organ tubuh manusia, misalnya bagian tengkorak manusia dalam bentuk 3 dimensi secara virtual dan berinteraksi dengan objek virtual tersebut. Dengan menggunakan AR seorang pelajar dapat mempelajari secara visual dan interaktif secara lebih efektif dengan adanya bentuk bahan ajar simulasi secara virtual, atau bentuk lainya seperti pengenalan hewan, tumbuhan dan lain-lain.

Berikut adalah preview inovasi pembelajaran menggunakan Augmented Reality yang telah saya upload di youtube:


Berikut adalah langkah-langkah pembelajarannya:
  1. Satu hari sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik diminta untuk membawa botol minuman bekas yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Serta peserta didik diminta membawa handphone berbasis android (Jika jumlah peserta didik 30 orang, maka cukup membawa 6 buah handphone saja).
  2. Sebelum pembelajaran dimulai guru menginstal aplikasi Augmented Reality ke dalam masing-masing handphone peserta didik (Jika menggunakan ShareIt butuh waktu sekitar 3 menit).
  3. Guru mengelompokkan peserta didik, setiap kelompok 5 orang.
  4. Botol minuman yang dibawa ditata sesuai dengan urutan tata surya (lihat video).
  5. Secara berkelompok, peserta didik mengumpulkan informasi tentang tatasurya melalui penggunaan Augmented Reality dan botol bekas.
  6. Setiap informasi penting dituliskan dalam lembar kerja.
  7. Setelah informasi didapatkan, peserta didik secara berkelompok mengerjakan lembar kerja kelompok yang telah dipersiapkan guru sebelumhya.
  8. Setelah pembelajaran selesai peserta didik diminta untuk membuat kerajinan tangan melalui pemanfaatan botol minuman yang telah dikumpulkan.
Melalui pembelajaran yang demikian diharapkan materi tidak disampaikan oleh guru ke peserta didik melainkan peserta didik membangun pengetahuannya sendiri, menyelesaikan permasalahan dalam lembar kerja kelompok, serta memiliki karakter cinta lingkungan melalui proses pembeajaran yang memanfaatkan barang bekas.

Untuk mendapatkan aplikasinya versi android maupun PC dapat di download disini:

Download

NB: Inovasi pembelajaran ini sudah pernah saya angkat dalam PTK yang saya pergunakan untuk Lomba Guru SD Berprestasi di Tingkat Jawa Tengah. Cuma sayang ketika presentasi tidak sempat menunjukkan media ini kepada dewan juri saat itu.

Demikian, jika bapak ibu guru berminat untuk membuat media pembelajaran seperti ini silahkan like, comment dan subcribe.



No comments:

Post a Comment